Connect with us

Offside

5 Striker Terbaik Dunia Yang Cuma Jadi Penonton Piala Dunia

5 striker terbaik dunia

(speakbola.com) – Mohamed Salah dan Erling Haaland adalah dua striker terbaik dunia yang cuma menjadi penonton Piala Dunia 2022. Alasannya, karena negara yang mereka bela, Mesir dan Norwegia, sama-sama tidak lolos ke turnamen sepak bola empat tahunan itu.

Keadaan Salah dan Haaland bukanlah fenomena baru di ranah Piala Dunia. Sebelum mereka ada beberapa striker kelas dunia lainnya yang tidak pernah sekali pun bahkan tampil di Piala Dunia.

Berbagai alasan menjadi latar belakang. Ada yang akibat skuadnya sudah penuh sesak dengan bintang, ada yang memang negaranya tidak qualified, dan ada yang karena kelakuan bengalnya.

Siapa sajakah para striker kelas dunia yang cuma bisa menikmati Piala Dunia dari bangku penonton atau bahkan hanya dari layar kaca? Inilah mereka.

Eric Cantona – Prancis

King Eric cukup sukses sewaktu berkarir sebagai pesepakbola profesional selama 14 tahun (1983-1997). Dalam kurun waktu tersebut, Eric Cantona berhasil membawa Marseille dua kali menjuarai Liga Prancis dan mengantarkan Manchester United menyabet empat kali gelar Liga Inggris.

Walaupun bergelimang trofi di level klub, karier Cantona bisa dibilang tak cukup mentereng saat membela Timnas Prancis. Cantona tercatat delapan tahun (1987-1995) membela Timnas Prancis dengan koleksi 20 gol dari 45 pertandingan.

Hanya saja dalam kurun waktu tersebut, King Eric cuma sekali tampil bersama Timnas Prancis di turnamen bergengsi, yaitu Piala Eropa 1992 di Swedia.

Selain Piala Eropa 1992, tak ada turnamen besar yang diikuti Cantona bersama Prancis. Ia tak pernah mengetahui rasanya bermain membela negara di Piala Dunia.

Sebenarnya ada dua Piala Dunia yang dapat diikuti Timnas Prancis kala Cantona masih membela, yakni edisi 1990 dan 1994. Sayangnya Prancis gagal lolos ke dua edisi Piala Dunia itu.

Ironisnya, setelah Eric Pensiun pada 1997, Prancis berhasil lolos ke Piala Dunia dan bahkan menjadi juara Piala Dunia 1998 di negaranya sendiri.

George Weah – Liberia

George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah, atau lebih dikenal George Weah adalah seorang pesepakbola yang saat ini menjabat sebagai presiden Liberia.

Namun bukanlah jabatannya saat ini yang membuat nama Weah harum, melainkan karir cemerlangnya sebagai striker. Pemain yang pernah memperkuat berbagai klub ini selalu membawa prestasi ke tiap klub yang ia bela.

Meskipun begitu, karir sepak bola Weah baru mencapai puncak saat membela AC Milan. Bersama I Rossoneri ia meraih dua gelar Serie A dan menjadi orang non-Eropa pertama yang berhasil memenangkan Ballon d’Or.

Sayangnya kesuksesan di level klub dan individu tak sejalan dengan kesuksesan di level negara. Liberia bisa dibilang bukanlah negara yang punya sejarah sepak bola kuat. Akibatnya, ia tak pernah merasakan Piala Dunia bersama Liberia meskipun ia adalah salah satu striker terbaik dunia.

George Best – Irlandia Utara

Salah satu legenda yang pernah dimiliki Manchester United. Di bawah pelatih Matt Busby, pemain yang memiliki kecepatan dan dua kaki yang sama kuat ini menjelma menjadi seorang striker terbaik dunia.

Bersama George Best, Man United meraih masa keemasan pertama dengan menggondol 2 gelar Liga Inggris musim 1964/65 dan 1966/67, serta Liga Champions 1968. Kehebatannya ini membawanya meraih Ballon d’Or tahun 1968.

Walau memiliki kehebatan, ternyata Best tidak pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia. Best pernah membela timnas Irlandia Utara dalam 37 pertandingan dan mencetak sembilan gol. Kendati demikian, dia tak pernah bisa membawa negaranya main di Piala Dunia.

Pada 1982, Irlandia Utara berhasil mencapai putaran final Piala Dunia. Sayangnya pada saat itu Best sudah tak terpilih masuk ke skuad Timnas Irlandia Utara karena usia tua dan ketergantungannya terhadap alkohol.

Alferdo Di Stefano – Argentina & Spanyol

Legenda Real Madrid yang semasa aktif pernah membawa Los Blancos memenangkan lima gelar Piala Champions/Liga Champions secara beruntun dari tahun 1955-1960.

Striker ini amat ganas di lini depan Real Madrid. Total, ia mencetak 216 gol dari 282 penampilan bersama El Real. Penampilannya yang apik itu pun mengantarkannya pada dua penghargaan Ballon d’Or, yaitu edisi tahun 1957 dan 1959.

Namun, sehebat apapun Di Stefano di level klub, prestasinya di Piala Dunia nol. Walaupun pernah membela dua negara, yaitu Argentina dan Spanyol, Di Stefano tak cukup beruntung bisa berpartisipasi ke pesta sepak bola sejagad.

Kesempatan pertama kali Di Stefano adalah saat Piala Dunia 1950. Namun Argentina memilih mundur dari babak kualifikasi. Di kesempatannya yang kedua Pada Piala Dunia 1954, Di Stefano kembali sial lantaran tak diizinkan membela Argentina karena dianggap sudah pernah bermain bagi Kolombia.

Tak mau kehilangan kesempatan ketiga, Di Stefano memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi Spanyol. Namun lagi-lagi keberuntungan menjauh. Spanyol gagal lolos Piala Dunia 1958. Sementara pada tahun 1962, di saat Spanyol berhasil lolos Piala Dunia, Di Stefano justru harus cedera menjelang turnamen.

Andy Cole – Inggris

Striker satu ini terkenal karena perjalanannya di Liga Premier bersama Manchester United. Andy Cole memenangkan banyak trofi divisi teratas sepak bola Inggris. Dengan 187 gol, ia adalah pencetak gol terbanyak ketiga di Liga Premier Inggris sepanjang masa.

Karirnya paling mentereng bersama Setan Merah adalah kala Cole membentuk duet maut bersama Dwight Yorke di lini serang. Selama priode 1998/1999 pasangan emas ini membawa Manchester United meraih treble winner.

Sementara itu di level individu Andy Cole juga memenangkan penghargaan PFA Young Player of the Year. Sayangnya karir cemerlang sang striker tidak lantas membuatnya dipanggil ke skuad Inggris pada Piala Dunia 2002.

Cole sesungguhnya sudah pernah memperkuat The Three Lions sebelumnya. Tercatat 15 kali penampilan dan satu gol dicetak Andy Cole saat membela negaranya. Setelah tak dipanggil ke Piala Dunia 2002, Cole memutuskan pensiun dari pentas internasional di usia 31 tahun.

Itulah speakers, para striker terbaik dunia yang kurang beruntung karena tidak pernah bermain di Piala Dunia. Baca juga kabar Piala Dunia menarik lainnya di rubrikOffsidedanBolastoriSpeakBola lainnya.

Bicara bola, ya SpeakBola aja!

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Offside