(speakbola.com) – Dalam sepak bola, ada sejumlah peraturan yang diikat dalam regulasi. Salah satunya adalah offside. Offside kerap membuat sebuah pertandingan dipenuhi dengan kontroversi. Akan tetapi, tahukah Anda sejarah offside dalam sepakbola? Offside mungkin salah satu aturan tertua di sepakbola, yang mengalami beberapa revisi. Berikut adalah sejarah offside dan perkembangannya yang dikemas dalam rubrik Bolastori.
Pengertian Offside
Offside mengadopsi istilah militer, yaitu “off the strength of your side”. Artinya, pemain dibebas tugaskan alias terlepas dari permainan.
Offside adalah keadaan ketika posisi seorang pemain sepak bola yang diberi umpan melebihi posisi pemain lawan, sedangkan tidak ada pemain lawan selain kiper.
Mengutip laman resmi FIFA, offside dalam sepak bola mengacu pada olahraga rugby. Konsepnya sama, melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh.
Offside terkadang menjadi sensitif dalam sepak bola. Sebab, terkadang pemain yang sedang aktif akan melakukan penyerangan dan mencetak gol, tetapi terperangkap offside.
Penggunaan teknologi dengan penilaian offside juga masih terus menjadi perdebatan di antara para pengamat sepak bola. meskipun demikian, strategi offside tetap diterapkan sebagai salah satu cara untuk menjebak pemain lawan dalam area pertahanan.
Peraturan Teknik Offside
Peraturan offside dalam sepak bola terbaru yang disepakati secara luas kemudian dibentuk oleh English Football Association (FA) di tahun 1863. Sejak tahun itu, FA kemudian melarang pemain penyerang yang berada di depan bola saat si kulit bundar ditendang ke arah depan.
Peraturan terkait offside ini sendiri dibentuk, salah satunya karena sepak bola dinilai menyerupai permainan rugby, dengan taktik yang mirip di mana pemain diizinkan menggunakan tangan mereka untuk kemudian mengontrol bola dalam beberapa keadaan.
Para pemain penyerang ini juga dinilai akan mendapatkan keuntungan tak semestinya jika berada pada posisi offside. Seiring dengan perkembangan olahraga sepak bola, peraturan offside kemudian terus diperbarui.
Berikut ini adalah aturan offside dalam sepak bola yang telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB). Seorang pemain sepak bola juga dinyatakan berada dalam posisi offside seperti berikut ini.
- Setiap bagian dari badan, kepala atau kaki pemain berada di posisi mendahului pemain bertahan dari lawan.
- Setiap bagian dari badan, kepala atau kaki pemain berada di area lawan (di mana batasnya adalah garis pada tengah lapangan).
- Tangan serta lengan semua pemain, termasuk si penjaga gawang, tak diperhitungkan. Batas bagian tubuh yang termasuk ke dalam perhitungan offside adalah di atas lengan sejajar dengan bagian bawah ketiak.
Pelanggaran Offside kemudian tidak berlaku jika:
- Pemain ini berada di area sendiri.
- Pemain berada sejajar dengan pemain kedua terakhir dari tim lawan.
- Pemain berada sejajar dengan dua pemain terakhir tim lawan.
- Seorang pemain, yang berada di posisi offside, kemudian tidak bergerak sama sekali (tak merespons datangnya bola). Artinya, permainanini tetap berjalan ketika yang merespons datangnya bola adalah rekan setimnya, yang tak berada dalam posisi offside
Aturan Offside tentang ‘Tiga Pemain Belakang’
Ada banyak perbedaan pendapat tentang aturan offside hingga akhirnya Universitas Cambridge mencoba menyatukan berbagai teori ini ke dalam satu rumusan peraturan baku. Aturan baku ini juga kerap diterima serta menjadi pedoman pada masanya.
Aturannya sendiri cukup unik serta dikenal juga sebagai peraturan “tiga pemain belakang”. Dalam peraturan ini seorang penyerang kemudian telah dinyatakan offside meskipun pada posisi depannya masih terdapat tiga pemain belakang lawan, termasuk di antaranya kiper.
Dapat dibayangkan, betapa seringnya terjadi offside saat peraturan ini kemudian diterapkan. Baru selangkah sudah offside. Tangan maju sedikit disebut offside.
Aturan Offside tentang ‘Dua Pemain Belakang’
Ketika FIFA didirikan tepatnya pada tahun 1904, seluruh peraturan sepakbola termasuk diantaranya offside mulai dipikirkan secara lebih serius. Asosiasi sepakbola dari Skotlandia kemudian mengusulkan penggantian aturan “tiga pemain belakang” dengan dua pemain saja.
Konsepnya sendiri sama, bedanya terkena offside adalah saat dua pemain belakang yang berdiri antara seseorang dan gawang musuh. Biasanya, satu bek serta satu kiper.
Perubahan peraturan ini mulai diterapkan pada tahun 1925, serta menghasilkan permainan yang lebih atraktif. Sebab peluang terjadinya offside kian mengecil, maka gol yang tercipta pun menjadi lebih banyak serta menghibur para penonton.
Akibat perubahan offside, pola serta gaya permainan pun turut berubah. Setiap pelatih kemudian terpaksa memutar otak untuk mengalahkan offside. Itulah mengapa dahulu taktik 2-3-5 sering sekali digunakan dengan menempatkan dua bek saja, salah satunya menjadi sweeper atau libero.
Aturan Offside tentang ‘Satu Pemain Belakang’
Pada tahun 1990, peraturan offside kembali direvisi serta diterapkan pada Piala Dunia 1990 di Italia. Seorang penyerang akan dikatakan dalam posisi offside, jika pada saat ia menerima umpan hanya tinggal satu pemain belakang lawan saja yang ada di depannya.
Dalam situasi normal, pemain belakang ini ialah kiper, juga pemain berhadapan dengan pemain yang berstatus bek. Pada 2003, FIFA kemudian membuat tambahan pasal mengenai offside yang lebih fleksibel ketika seorang berada di posisi offside maka ia belum tentu dinyatakan sebagai offside jika tidak terlibat aktif dalam permainan.
Mudahnya adalah tubuhnya tidak berusaha mengejar bola yang diarahkan kepadanya.
Sejarah Peraturan Offside
Sepak bola merupakan suatu permainan beregu, yang terdiri dari 2 kubu dan saling berhadapan. Masing-masing dari regu ini kemudian terdiri dari 11 pemain.
Sepak bola sendiri umumnya dimainkan dalam dua babak dengan durasi waktu 2 x 45 menit, juga waktu istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut. Sepak bola sendiri telah mengarungi banyak perkembangan, baik dalam aturan juga cara bermainnya.
Sumber yang sama menyebutkan sepak bola pertama kali ditemukan di Negeri Cina, di semasa pemerintahan Dinasti Han. Saat itu di sekitar abad ke 2 atau 3 M, bola yang digunakan terbuat dari kulit binatang dan digulung-gulung hingga berbentuk bundar.
Meski permainan ini telah berabad-abad lalu ditemukan, namun badan resmi yang mengatur sepak bola kemudian baru dibentuk pertama kali pada 26 Oktober 1863.
Inggris pada saat itu berinisiatif membuat badan resmi sepak bola, dengan nama English Football Association (FA). Organisasi ini sendiri akhirnya melahirkan peraturan sepak bola modern di beberapa bulan setelahnya, tepatnya pada tanggal 8 Desember 1863.
Salah satu di antaranya ialah peraturan offside.
Speakers,itulah cerita tentang sejarah offside dan perkembangannya.
Ikutii terus Speakbola untuk dapat kabar terkini da unik dari dunia sepak bola.
Bicara bola ya Speakbola aja!