Connect with us

Bolastori

Ronny Pasla Kiper Terbaik Indonesia Penepis Penalti Pele

(speakbola.com) – Nama Ronny Pasla mungkin terdengar asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Namun, dia adalah legenda penjaga gawang Indonesia. Pemain asal Medan itu sudah menggoreskan banyak tinta emas buat Indonesia lewat tangan cekatannya.

Sosok kelahiran Medan, 15 April 1947 itu sudah berhasil mempersembahkan banyak gelar buat Indonesia. Beberapa di antaranya ialah membawa Indonesia juara di Bangladesh, Merdeka Games, hingga kampiun Pesta Sukan Singapura 1972.

Bahkan, Om Ronny, sapaan akrabnya, pernah dianugerahi sebagai atlet terbaik Indonesia pada 1972 dan penjaga gawang terbaik, dua tahun kemudian. Malahan pada masa emasnya, Ronny sempat disandingkan dengan kiper legendaris Uni Soviet, Lev Yashin.

Uniknya Rony Pasla memulai karirnya diolahraga bukan dari sepak bola.

Dari Tenis ke Sepak Bola

Ronny Pasla Kiper Terbaik Indonesia Penepis Penalti Pele

Ronny Pasla

Dikutip dari berbagai sumber, Ronny adalah atlet tenis berbakat. Bahkan, ia terdaftar sebagai atlet tenis mewakili Sumatra Utara di ajang PON ke-6 di Jakarta pada tahun 1965. Namun sayangnya, perhelatan PON tersebut urung terjadi karena peristiwa G30S PKI.

Dua tahun kemudian dia meraih gelar juara pada Kejuaraan Tenis Nasional di Malang . Namun sang ayah, Felix Pasla, melihat ada bakat lain yang dimiliki Ronny. Dengan postur tinggi menjulang 183 cm, Ronny disarankan ayahnya terjun di dunia sepak bola.

Insting sang ayah, ternyata terbukti buat Ronny Pasla. Dia memulai kariernya sebagai pemain Dinamo yang diasuh oleh Zulkarnaen Nasution . Lalu, setahun kemudian hijrah ke Bintang Utara, hingga mengorbit bersama PSMS Medan hingga bergabung bersama Persija Jakarta.

Selama berkiprah di PSMS, Ronny dan rekan-rekannya meraih prestasi sebagai Juara Piala Suratin (1967), Juara Kejurnas PSSI (1967, 1969 dan 1971), Juara Aga Khan Gold Cup (1967), Juara Soeharto Cup 1972, Juara Marah Halim Cup 1972 dan 1973 dan Semifinalis Liga Champions Asia 1970 (dulu masih bernama Asian Club Championship).

Saat berkiprah sebagai penjaga gawang andalan Tim Nasional Indonesia, Ronny juga meraih prestasi sebagai juara King’s Cup di Thailand (1968), Merdeka Games (1969), Pesta Sukan Singapura (1972), Djakarta Anniversary Cup (1972).

Ronny Pasla bahkan nyaris membawa Timnas Indonesia lolos ke Olimpiade 1976. Sayangnya, di partai akhir PPD 1976, Indonesia kalah dari Korea Utara dalam drama adu penalti.

Sang Penepis Tendangan Pele

Ronny Pasla Kiper Terbaik Indonesia Penepis Penalti Pele

Ronny Paslah Tepis Tendangan Pele.

Kisah menarik Ronny Pasla yang legendaris sebagai penjaga gawang di Indonesia adalah saat ia mampu menepis tendangan penalti pemain besar Tim Nasional Brasil yaitu Pele dalam pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Santos tahun 1972 yang digelar di Stadion Senayan, Jakarta.

Tim Santos pada saat itu mendapatkan hadiah penalti, Pele yang dipercayai menjadi eksekutor ketika itu rupanya gagal membobol gawang Indonesia yang dikawal oleh Ronny Pasla karena tendangannya berhasil ditepis oleh Ronny Pasla.

Meskipun di akhir pertandingan tim Indonesia kalah, aksi Ronny Pasla menepis tendangan Pele tetap memunculkan banyak pujian dan rasa bangga dari masyarakat Indonesia. Setelah peristiwa tersebut, nama Ronny Pasla seketika tenar dan harum di Asia juga di mata dunia Internasional.

Ronny Pasla pun masih begitu ingat kenangan ia ketika masih menjaga gawang Indonesia. Beberapa lawan kuat pun pernah ia hadapi seperti Argentina, Uruguay dan tentunya Brasil. “Oh iya Argentina pernah, lawan Pele pernah ya, Tottenham Hotspur, Uruguay tim piala dunia kita kalahkan 2-1 ya, Sao Paulo kita tahan 1-1, semuanya itu adalah latihan, tidak ada yang lain,” kenang Ronny Pasla ketika menjumpai para wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ronny pun sedikit membagikan pengalamannya terkait latihan pada zaman ia dan saat ini. Setidaknya pada saat itu adalah mental yang utama untuk menjadi seorang atlet. “Oh dulu kami mental, telat makan saja sudah dinilai, permainan nomor 2, mental dulu, latihan terlambat udah jadi perhatian pelatih.”

Setelah pensiun dari dunia sepak bola pada usia 38 tahun di Indonesia Muda (IM), Jakarta, Ronny lebih banyak menggeluti olahraga tenis sebagai pelatih. Bahkan, dia memiliki sekolah tenis bernama Velodrom Tennis School di Jakarta

Speakers, Begitula kisah dari Ronny Pasla Kiper Terbaik Indonesia Penepis Pinalti Pele.

Ikuti terus speakbola untuk dapat kabar terbaru dan unik dari dunia sepak bola.

Bicara bola ya speakbola aja!

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bolastori