(speakbola.com) – 92 tahun yang lalu, tepatnya 14 Juli 1930, pertandingan pertama Piala Dunia dilakukan di Montevideo, Uruguay. Perhelatan pertama Piala Dunia tepatnya dilaksanakan pada 14-30 Juli 1930.
Mengutip dari FIFA, ajang sepak bola 4 tahunan ini pada edisi pertama diikuti hanya oleh 13 negara saja. Meskipun begitu, Piala Dunia pertama berhasil digelar dengan Uruguay, sebagai tuan rumah, keluar sebagai pemenang Piala Dunia pertama.
Sejak saat itu, Piala Dunia sudah dilaksanakan sebanyak 21 kali, yang masing-masing tentu punya kisah menarik berbeda.
Pada rubrik Offside kali ini, SpeakBola akan merangkum 5 Piala Dunia terbaik yang pernah diselenggarakan berdasarkan kisah menarik yang terjadi saat penyelenggaraannya.
Piala Dunia 2002 (Korea Selatan – Jepang)
Piala Dunia di Korea Selatan – Jepang pada 2002 disebut sebagai salah satu Piala Dunia terbaik karena jalannya turnamen yang amat tidak diduga. Dimulai dengan pertandingan pertama, ketika juara bertahan Prancis kalah 1-0 dari Senegal. Kemudian Prancis pun tersingkir setelah finis di posisi terbawah grup dan tidak mencetak satu gol pun.
Selanjutnya gebrakan Korea Selatan sebagai tuan rumah yang amat tak disangka. Mereka mengalahkan Italia di babak 16 besar dan Spanyol di fase selanjutnya untuk mengamankan tempat di semifinal.
🔋Park Jisung was the first Asian to score in 3 straight #WorldCup tournaments. We hope the man who helped the Taegeuk Warriors into the 2002 semi-finals & knockout phase in 2010 celebrates turning 40 with a windmill! 🎉
🔙 #ThrowbackThursday | @theKFA 🇰🇷pic.twitter.com/rUZIp3N5dy
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) February 25, 2021
Sementara Amerika Serikat memulangkan Portugal di babak 16 besar, sebelum akhirnya disingkirkan oleh finalis Jerman.
Kejutan tidak berakhir di situ. Turki mengambil keuntungan dari hasil imbang yang tidak terduga untuk mencapai semifinal pertama kalinya sepanjang sejarah Piala Dunia.
Piala Dunia 1966 (Inggris)
Di ajang ini pertama kalinya sebuah maskot digunakan sebagai magnet pesta sepak bola. Inggris sebagai tuan rumah paham akan kebutuhan sebuah daya tarik bagi pesta sepak bola yang diadakan di rumah mereka. Maka Inggris mereka sebuah tokoh fiktif yang diberi nama World Cup Willie, yang perwujudannya diambil dari simbol tradisional kerajaan Inggris yang dipakaikan jersey bermotif bendera Inggris.
Di turnamen ini pula serangkaian penampilan luar biasa dari striker legendaris Portugal, Eusebio, terjadi. Ia menginspirasi sebuah epic comeback dari ketertinggalan 3-0 melawan Korea Utara menjadi kemenangan 5-3 bagi Portugal.
#OnThisDay in 1966: Eusebio💪
🇵🇹 0-3 🇰🇵
Facing a #WorldCup exit 25 mins into Portugal’s QF with Korea DPR, the legendary forward and eventual Golden Boot winner took matters into his own hands.
⚽️✖️4⃣
Scoring four without reply, he turned the game on its head.🇵🇹 5-3 🇰🇵 👏👏 pic.twitter.com/7qDgEA5egc
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) July 23, 2019
Dan satu hal lagi. Ada kepanikan menjelang turnamen berjalan. Kepanikan itu berakar dari trofi Jules Rimet yang dicuri dari sebuah pameran. Untungnya seekor anjing bernama Pickles menemukannya terbungkus kertas di bawah semak-semak di London.
Piala Dunia 1986 (Meksiko)
Di Meksiko 1986 lahirlah gol Tangan Tuhan Maradona dan gol solo run fantastis, yang kemudian mendapat sebutan “gol abad ini”, saat Argentina bertemu dengan Inggris.
🧙♂️ Maradona Magic 💫
🗓 #OnThisDay in 1986, Diego Maradona scored one of the greatest goals of all time
👀 Let’s take a closer look at “El Pibe de Oro’s” immortal 11-second dash#WorldCup | 🇦🇷 @Argentina pic.twitter.com/6pnlBiPYC4
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) June 22, 2020
Meksiko 86 juga menghadirkan salah satu pertandingan epik sepanjang masa, perempat final antara Brasil dan Prancis yang akhirnya berakhir dengan pasukan Platini maju melalui adu penalti.
Attendance record broken in 🇶🇦 Almost 64,000 Qataris doing the Mexican wave 😁. It went on and on for ages until someone had to stop haha. Great to be there and great to be part of it. 5-0 into the semi finals. The world @FIFAWorldCup here is going to be nuts 🥳. #Qatar #Doha pic.twitter.com/xc3STgnH4F
— Lianne Sanderson (@liannesanderson) December 11, 2021
Di Turnamen 1986 ini pula lah ditemukannya gelombang Meksiko, gerakan penonton membentuk ombak, yang hingga saat ini masih digunakan para pendukung sepak bola.
Karena serangkaian momen tersebut lah maka Piala Dunia 1986 layak dikategorikan sebagai Piala Dunia terbaik.
Piala Dunia 1990 (Italia)
Bintang di Italia 1990 adalah Timnas Kamerun yang gigih, pimpinan Roger Milla yang sudah berusia 40 tahun saat itu. Mereka bertarung sengit hingga harus menghadapi Ingggris di babak perdelapan final. Pun tersingkir, mereka telah membawa sepak bola Afrika dengan baik dan benar ke panggung dunia.
Toto Schillachi pemain tuan rumah keluar sebagai pemenang sepatu emas pada turnamen ini.
🇮🇹 Toto Schillaci began the 1990 #WorldCup with one cap and on the @azzurri bench. He finished it with the Golden Boot and beat Lothar Matthaus and Diego Maradona to the Golden Ball. What a story 📘
🎂 Happy birthday to its author ✍️#HBD | @Azzurri_Enpic.twitter.com/FDgBAasbWE
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) December 1, 2021
Italia 1990 memiliki salah satu maskot Piala Dunia terbaik, lagu tema terbaik, yaitu Nessun Dorma, dan grafik di layar terbaik. Piala Dunia ini juga merupakan yang terakhir sebelum munculnya Liga Premier dan Liga Champions.
Piala Dunia 1970 (Meksiko)
Meksiko 1970 dimenangkan oleh salah satu tim terbaik yang pernah bermain sepanjang sejarah sepak bola, yaitu tim Brasil, yang saat itu penuh dengan legenda, seperti Carlos Alberto, Pele, Gerson, Jairzinho, Rivelino dan Tostoo. Mereka memenangkan setiap pertandingan kualifikasi dan seluruh enam pertandingan di babak final. Kemenangan Brasil di Meksiko 1970 sangat indah dan lengkap. Mereka menghancurkan Italia 4-1 di partai final.
Di turnamen ini pulalah penyelamatan legendaris Gordon Banks terjadi dalam pertandingan Inggris melawan Brasil.
Is it Gordon Banks?
Who could forget this from #WorldCup 1970? 😱#InternationalGoalkeeperDay pic.twitter.com/mDkp1wlaa2
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) April 14, 2020
Meksiko 1970 tercatat sebagai Piala Dunia dengan rasio gol per pertandingan tertinggi. Selain itu, turnamen kali itu adalah yang pertama kali disiarkan di televisi berwarna dan Meksiko terbukti menjadi tuan rumah yang flamboyan dan ramah.