(speakbola.com) – Melansir Indozone, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih dalam proses merampungkan naturalisasi beberapa pemain keturunan, yakni Shandy Walsh dan Jordi Amat.
Menurut pernyataan Menpora RI, Zainudin Amali, berkas naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh telah ditandatangi oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Hadirnya kedua pemain naturalisasi itu dianggap akan membuat kualitas Timnas Indonesia berbeda karena Jordi Amat dan Sandy Walsh pernah bermain sepak bola di klub elit Eropa.
Seperti halnya Jordi Amat yang tercatat pernah memperkuat sejumlah klub di Eropa, seperti Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea, dan Real Betis, Sandy Walsh saat ini bermain sebagai bek kanan untuk klub Jupiler Pro League, KV Mechelen, di Liga Profesional Belgia.
Berbeda dengan 2 pemain tersebut, ada juga nama-nama pemain keturunan lain yang berhak membela Timnas Sepak Bola Indonesia tapi menolak proses naturalisasi. Siapa sajakah mereka?
Rubrik Offside kali ini membahas pemain keturunan yang tolak proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
1. Jayden Oosterwolde
Pada tahun 2020 lalu, Jayden Oosterwolde menolak panggilan untuk membela Timnas Indonesia karena lebih memilih membela Timnas Belanda. Padahal Jayden yang saat ini memperkuat AC Parma di Serie A adalah idaman Shin Tae-yong.
Sayangnya Selama di Parma, bek berusia 20 tahun tersebut justru sangat jarang mendapat kesempatan bermain. Dia baru sekali diturunkan di Serie B dengan lama bermain hanya 31 menit.
2. Kevin Diks
Pemain yang saat ini membela FC Copenhagen batal melakukan naturalisasi karena orang tuanya tidak memberikan restu. Namun, ada keterangan lain yang menyebutkan bahwa batalnya naturalisasi Kevin Diks karena memiliki posisi yang sama dengan Sandy Walsh sebagai fullback kanan.
Usai menolak tawaran ini, Pemain berdarah Indonesia – Belanda ini tidak lagi menjadi pilihan utama Copenhagen. Meski dia menjadi starter di dua laga terakhir, mereka dikalahkan PSV Eindhoven di leg kedua 16 besar Liga Konferensi Eropa.
3. Cyrus Margono
Pada Januari 2022, penerjemah Shin Tae-yong yakni Yoo Jae-hoon pernah membuat pernyataan ke publik bahwa Shin Tae-yong pernah mencoba mengontak pemain keturunan Indonesia – Iran yang saat ini bergabung dengan klub raksasa Yunani, Panathinaikos itu. Namun sayang, hal itu tidak mendapatkan respon dari Cyrus Margono
4. Jasper ter Heide
Pemain keturunan Indonesia dan Korea Selatan, Jasper ter Heide, lebih memilih kesempatan untuk bermain di Timnas Korea Selatan. Jasper merasa bahwa dirinya lebih memilki ikatan yang kuat dengan Korea Selatan, negara asal sang ayah, ketimbang Indonesia.
Saat ini pemain berusia 22 tahun itu bermain di SC Cambuur di Liga Belanda.
5. Mees Hilgers
Bek FC Twente yang sebelumnya diprediksi bakal bisa bermain untuk Timnas Indonesia itu menolak dinaturalisasi karena orang tuanya tidak memberikan restu bagi Mees Hilgers menjadi WNI. Pasalnya, Indonesia hanya mengenal paspor tunggal bukan dwi-kewarganegaraan seperti Belanda.
Setelah menolak kesempatan naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia, Mees Hilgers mengalami cedera paha pada awal Februari lalu dan akhirnya tidak dipanggil Timnas Belanda U-21 untuk Kualifikasi Piala Eropa U-21 2023.
6. Emilio Audero Mulyadi
Kiper keturunan Indonesia berdarah Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini menolak panggilan Timnas Indonesia. Emil lebih memilih bermain untuk Timnas Italia yang lebih memiliki peluang mewujudkan impiannya bermain di Piala Dunia.
Itulah daftar pemain keturunan Indonesia yang tolak proses naturalisasi untuk memperkuat tim merah putih. Speakers, apakah menurut kalian kedatangan para pemain bola naturalisasi dapat membawa perubahan bagi sepak bola kita?
Ikuti terusSpeakbola untuk dapat kabar terbaru dan unik dari dunia sepak bola. Bicara bola ya speakbola aja.