Sejarah Stadion Santiago Bernabeu, Nama yang Diambil dari Sosok Legenda

Sejarah Stadion Santiago Bernabeu

Sejarah Stadion Santiago Bernabeu – Jika berbicara tentang Real Madrid, kurang lengkap rasanya kalau tidak membahas Stadion Santiago Bernabeu. Ya, ini adalah kandang milik Los Blancos yang sudah mengukir banyak sejarah di dalamnya.

Kini, selain menjadi markas bagi skuad El Real, Bernabeu juga menjadi ikon tersendiri bagi Ibukota Madrid. Perpaduan riwayat sejarah yang panjang serta tempat yang futuristik membuat stadion ini punya tempat sendiri di hati pecinta sepakbola, terutama untuk Madridista.

Profil Stadion Bernabeu

Kisah Stadion Santiago Bernabéu berawal pada tahun 1944, ketika konstruksi stadion ini dimulai. Bernabéu, yang pada saat itu menjadi Presiden Real Madrid, memiliki visi besar untuk membangun sebuah markas yang akan menjadi tempat penuh semangat dan prestasi. 

Nama “Santiago Bernabeu” tentu bukanlah kebetulan. Nama ini diambil dari salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Real Madrid, Santiago Bernabeu de Yeste. Ia adalah sosok penting yang tak hanya menjadi pemain, melainkan juga presiden klub.

Ia adalah pemain pertama yang mencapai 300 penampilan untuk Real Madrid. Setelah pensiun sebagai pemain, Bernabeu masih terus berkontribusi. Ia terpilih menjadi presiden klub pada tahun 1943 dan memimpin transformasi besar-besaran, termasuk pembangunan stadion ini yang kemudian dinamai sesuai dengan namanya.

Santiago Bernabeu bukan hanya stadion semata, tetapi juga sebagai monumen untuk menghormati warisan Santiago Bernabeu de Yeste. Nama besar sang legenda yang tak hanya terukir dalam sejarah, tetapi juga dalam setiap kali teriakan dan sorakan suporter.

Kondisi Terkini

Seiring berjalannya waktu, Santiago Bernabeu terus melakukan renovasi. Santiago Bernabeu dapat menampung 81.044 penggemar untuk saat ini. Namun, setelah renovasi, stadion tersebut akan mampu menampung hampir sebanyak 85.000 penonton.

Kemudian, saat ini fitur yang menyita perhatian adalah fasad penutup stadion. Penutup ini dibangun menggunakan strip baja dan garis-garis yang dapat menyala, kemudian di atasnya bisa menampilkan gambar dari proyektor. Stadion baru itu nantinya juga memiliki atap yang bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan.

Nggak hanya itu, Bernabeu juga  memiliki sistem baru yang dipasang di bawah lapangan hingga nanti rumputnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sistem itu memastikan agar rumput tidak akan rusak apabila lapangan dipakai untuk acara selain sepakbola seperti konser dan lain-lain.

Real Madrid dan Stadion Santiago Bernabeu adalah dua kisah yang saling melengkapi. Perjalanan keduanya dalam menciptakan sejarah untuk menjadi klub sepakbola besar dunia pun masih berlanjut. Bukankah begitu, Madridista?