Tulehu, Kampung Pencetak Pemain Sepak Bola Indonesia

(speakbola.com) – Di dunia banyak pemain bola hebat lahir dari kampung-kampung kecil nan terpencil. Kampung-kampung di bantaran sungai Amazon di Brazil, seperti Crete, Catalao, Rio Negro, hingga kampung urban di Rio de Jenario, hanyalah beberapa contoh kampung penghasil pemain bola hebat. Sama halnya dengan Brazil, Indonesia juga punya sebuah kampung pesisir, di gugus pulau Maluku, yang paling banyak menghasilkan pemain sepak bola Indonesia. Kampung sepak bola itu bernama Tulehu.

Tulehu adalah sebuah kampung di kecamatan Salahutu, yang masuk ke dalam kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Tulehu merupakan pintu masuk bagi penduduk dari pulau-pulau seperti Saparua, Seram, Haruku, Nusalaut dan pulau-pulau lainnya, ke Kota Ambon melalui Pelabuhan Tulehu, yang merupakan salah satu pelabuhan utama di Ambon.

Masyarakat Tulehu dan sekitarnya, berbicara dalam bahasa Melayu Ambon, di samping beberapa bahasa asli yang umumnya dikenal sebagai bahasa Tana. Bahasa asli Tulehu memiliki kemiripan dengan beberapa bahasa asli di negeri-negeri lain di Pulau Ambon bagian utara.

Sejarah Sepak Bola Tulehu

Pemain sepak bola asal Tulehu, Imran Nahumarury, mengatakan dalam sebuah wawancaranya bersama bolaskor.com, bahwa kecintaan masyarakat Tulehu terhadap sepak bola sudah berlangsung lama, bahkan sejak masa penjajahan Belanda.

Hal tersebut terbukti dari sebuah tradisi di tulehu, yang sudah berlangsung turun-temurun, untuk memasukan kaki balita ke dalam wadah berisi air saat aqiqah, yang kemudian kaki balita itu diolesi oleh rumput lapangan sepak bola. Tujuannya tentu saja untuk mengenalkan sepak bola sejak dini.

Tradisi Sepak Bola Di Tulehu

Budaya dan sepak bola seperti tumbuh berdampingan di kampung sepak bola ini. Anak-anak, remaja, sampai orang tua menjadikan sepak bola sebagai bagian dari hidup mereka. Lalu kecintaan masyarakat Tulehu dengan sepak bola ini kemudian membentuk sebuah tradisi.

Selain ada tradisi aqiqah bagi balita berusia tujuh hari untuk menginjak rumput sepak bola, Tulehu masih memiliki beberapa tradisi sepak bola yang masih dijaga keberadaannya hingga kini. Tradisi sepak bola itu adalah:

  • Liga sepak bola sehabis Ashar hingga jelang Maghrib

Di kampung sepak bola ini, setiap habis Ashar, liga sepak bola kecil digelar oleh masyarakat Tulehu hingga menjelang Magrib setiap hari.

  • Liga Sepak Bola Ramadhan

Di hari ketiga bulan Ramadan, ada liga sepak bola unik dan menantang yang digelar di Tulehu. Liga itu digelar 2 jam jelang buka puasa. Dan, seluruh pesertanya wajib berpuasa.

  • Turnamen Di hari Lebaran

Lebaran adalah salah satu momen di mana lapangan Matawaru di sisi tenggara Mapolsek Salahutuh, penuh dengan penonton. Ada puluhan pemain sepak bola asal Tulehu yang mengukir sukses di luar, ikut memeriahkan turnamen di sana.

Menariknya turnamen ini ialah, tidak sembarangan pemain bisa berada dalam satu tim. Setiap tim terdiri dari dua kasta kompetisi yang ada di Indonesia. Pemain di Liga 1 biasanya bermain dengan tim Liga 1. Begitu pun dengan pemain yang ada di Liga 2, mereka akan bermain dengan sesama pemain Liga 2.

Aturan itu dilakukan agar para pemain bola dari Tulehu yang bermain di Liga 2 termotiviasi untuk bisa bermain di Liga 1. Jiwa kompetitf mereka pun akhirnya terbangun di turnamen ini sehingga ada asa untuk bisa bermain di Liga 1.

Selain itu, utamanya, turnamen ini digelar sebagai ajang silaturahmi dan saling memberikan motivasi.

Tulehu, Sepak Bola, dan Perdamaian

Kisah keberhasilan tim Maluku yang menjadi juara Piala Medco U-15 sedikit banyak ikut membantu menyatukan Maluku, yang pernah terbelah akibat kerusuhan sosial yang bermula di Ambon pada 1999.

Namun upaya mendamaikan masyarakat melalui sepak bola sesungguhnya sudah dirintis oleh Aji Lestaluhu, mantan pemain sepak bola asal Tulehu yang pernah membela Makasar Utama (1986-1990) di era Galatama.

Aji membentuk sebuah tim yang membawa misi perdamaian melalui sepak bola. Mereka melakukan pertandingan persahabatan melawan tim dari daerah-daerah yang mayoritas beragama Kristen.

Kegiatan Ini berangkat dari keprihatinan kepala negeri Tulehu karena masyarakat yang berada di pulau- pulau Kristen tidak bisa ke Ambon. Pasalnya kapal yang ditumpangi harus berlabuh di Tulehu yang penduduknya Islam.

Aji dan timnya kemudian mengunjungi Pulau Haruku, Saparua, dan Seram untuk melakukan tur sepak bola. Meski masih ada ketegangan, tim dari Tulehu disambut oleh tuan rumah. Laga persahabatan pun benar-benar berjalan dengan penuh perdamaian.

Tur yang dilakukan Aji dan timnya selama satu bulan itu pun berhasil. Kehidupan pelabuhan Tulehu kembali bergairah karena banyak orang dari pulau-pulau Kristen berani ke Ambon.

Sepak bola ikut membantu meredakan konflik Ambon. Puncaknya saat tim Maluku menjadi juara Piala Medco U-15. Masyarakat Ambon dan juga Maluku bisa bersatu kembali. Tidak ada lagi perbedaan.

Nama-Nama Pemain Sepak Bola Asal Tulehu

Era 1980an hingga 2000-an

  • Tony Tanamal
  • Hamsa Lesataluhu
  • Sammy Pieterz
  • Reynold Pieterz
  • Aji Lestaluhu
  • Ibrahim Lestaluhu
  • Chairil ‘Pace’ Anwar
  • Rachel Tuasalamony
  • Dedi Umarella
  • Imran Nahumarury
  • Sani Tawainella
  • Jacob Sihasale
  • Nicky Putiray
  • Rocky Putiray

Pemain Era 2000-an

  • Ramdani Lestaluhu
  • Anan Migraf Lestaluhu
  • Hasyim Kipuw
  • Ridwan Tawainella
  • Rizky Pellu
  • Jais Lestaluhu
  • Lutfi Lestaluhu
  • Ricky Ohorella
  • Hendra Adi Bayauw
  • Manahati Lestusen
  • Alfin Lestaluhu
  • Hafid Lestaluhu
  • Arafat Lestaluhu
  • Abduh Lestaluhu
  • Rizky Pellu
  • Alfin Farhan Tuasalamony
  • Ahmad Jaid Kotta
  • Viandri Titaheluw
  • Subri Umarella

Penobatan Tulehu Sebagai Kampung Sepak Bola

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pada 2012, menetapkan kampung yang pernah diadaptasi ke layar lebar menjadi film berjudul Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014) ini, sebagai Kampung Sepak Bola karena telah mencetak banyak nama-nama pemain sepak bola Indonesia.

Sejak penobatan Tulehu menjadi kampung sepak bola, selain mendapatkan bantuan untuk perbaikan lapangan bola desa, kini semakin banyak sekolah sepak bola (SSB) di Tulehu. Dengan faslitas yang cukup mumpuni, SSB ini tentu menjadi tempat yang layak bagi anak-anak kampung sepak bola mengasah kemampuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan pemandu bakat dari dalam dan luar negeri silih berganti mendatangi Tulehu untuk mencari nama-nama pemain sepak bola baru yang nantinya akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan.

Ikuti terus SpeakBola untuk mendapatkan berita terkini dan unik dari dunia sepak bola. Bicara bola ya SpeakBola aja!