Sejarah Trofi Piala Dunia

(speakbola.com) – Trofi Piala Dunia adalah salah satu piala paling populer di dunia olahraga. Di akhir setiap Piala Dunia, satu tim yang beruntung dapat mengangkat Trofi Piala Dunia. Dalam rubrik bolastori,speakbola akan membahas tentang sejarah trofi Piala Dunia.

Dewi Nike

Jules Rimet dan Trofi Pertama Piala Dunia

Trofi piala dunia pertama diberi nama oleh Presiden FIFA yang ketiga, Julies Rimet. Presiden berdarah Prancis ini menjadi orang yang bertanggung jawab untuk membuat dan menyelenggarakan turnamen Piala Dunia, setelah dia lolos dalam pemilihan suara untuk memulai kejuaraan sepak bola global pada tahun 1929.

Trofi pertama didesain oleh Abel Lafleur dengan desain Dewi Kemenangan Yunani, Nike.
Bentuk dari trofi seperti seorang wanita yang sedang memanggul sebuah cawan.

Wanita itu memiliki sayap seperti seorang peri. Trofi ini terbuat dari bahan perak murni yang berlapiskan emas yang terkenal dengan julukan ‘The Golden Goddness’.

Pada tahun 1966 tepatnya pada tanggal 22 Maret 1966 piala tersebut hilang saat dipamerkan di Westminster Central Hall, Inggris, 4 bulan sebelum negara ini menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Trofi itu bernilai £30.000. Dua hari kemudian setelah pencurian tersebut Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menerima paket dari orang tidak dikenal yang berisikan bagian atas trofi dan sepucuk surat dengan pesan dari sang pencuri yang menginginkan tebusan sebesar €15.000 agar trofi tersebut dapat dikembalikan.

FA dan kepolisian Inggris merancang strategi menjebak pencuri dan pada akhirnya cara tersebut berhasil. Pada 27 Maret, pelaku diketahui bernama Edward Betchley. Hanya saja, penangkapan Edward tidak sepenuhnya membuka kebenaran tentang keberadaan trofi tersebut.

Namun, di South London, seekor anjing bernama Pickles menemukan trofi tersebut yang terbungkus koran. Dave Corbett, pemilik anjing, mengembalikan piala tersebut dan Pickles mendapatkan suplai makanan seumur hidupnya.

Pada Piala Dunia 1970, Brazil menjadi juara dan menjadi negara terakhir yang memegang trofi Jules Rimet sebelum akhirnya menghilang di Brazil karena dicuri oleh seseorang dan tidak pernah diketemukan lagi.

FIFA Piala Dunia

Pada hajatan Piala Dunia 1974, trofi baru pun didesain dan dibuat. Dari banyak desain, akhirnya terpilihlah satu pemenang.

Pemenangnya bukan lain pematung asal Italia, Silvio Gazzaniga. Satu dari dua desain yang dia kirimkan terpilih jadi pemenang. Dan, jejak Gazzaniga yang mewakili Italia terpatri hingga kini di setiap gelaran Piala Dunia. Bukan itu saja, Gazzaniga juga tampil sebagai perancang trofi Piala UEFA dan Piala Super UEFA.

Trofi asli FIFA World Cup terbuat seluruhnya dari emas 18 karat dengan dasar perunggu. Piala ini memiliki berat 6,142 kilogram dan tinggi 36,8 sentimeter.

Trofi tersebut memperlihatkan dua atlet tengah mengangkat bola dunia. Di bagian dasar terdapat tulisan FIFA World Cup.

Desainer trofi ini menyebut, dia ingin membuat trofi dengan desain universal. Dia terinspirasi dari dua unit, yaitu kemenangan atlet dan dunia, sehingga terbentuklah trofi seperti yang ada saat ini. Di Paderno Dugnano inilah, setiap empat tahun sekali, trofi asli itu dipoles ulang untuk ditampilkan pada final Piala Dunia.

Piala tersebut biasanya disimpan oleh tim pemenang, tetapi hal tersebut tidak lagi dilakukan. Sekarang pemenang menerima replika piala yang terbuat dari perunggu berlapis emas. Trofi Piala Dunia asli disimpan di FIFA World Football Museum di Zurich, Swiss.

Proses Pembuatan  Trofi Piala Dunia

Badan kuningan dari trofi dipahat secara hati-hati untuk menghilangkan sisa-sisa material. Setelah proses pemahatan selesai, trofi tersebut melewati proses ‘pemandian’.

Pertama, trofi dicuci beberapa kali untuk menghilangkan debu bekas pahatan. Lalu di bagian akhir pemandian, trofi tersebut secara hati-hati dibersihkan menggunakan air sulingan.

Akhirnya, tampaklah sebuah trofi dengan dasar perunggu berhias marmer berwana hijau. Trofi ini kemudian dilapisi furnish Zapon untuk menjaganya tetap mengkilap dan tak mudah lecet. Trofi tersebut kemudian dikeringkan, dibersihkan, dan dicek detailnya sekali lagi.

Sedangkan untuk medali, para pemahat ahli dari perusahaan trofi dan medali asal Italia, GDE Bertoni, dengan sangat detail membuat cetakan medali FIFA World Cup. Setelah melalui proses pencetakan, penghalusan, dan pemolesan, medali-medali emas tersebut lalu dicek dan dibersihkan menggunakan alkohol dengan sangat hati-hati.

Speakers, Siapakah yang akan menang pada gelaran Piala Dunia Qatar 2022?

Ikuti terus speakbola untuk dapat kabar terbaru dan unik dari dunia sepak bola.

Bicara bola ya speakbola aja!