Garang! 5 Bek Terbaik Sepanjang Masa yang Bikin Kecut Nyali Lawan

(speakbola.com) – Bek adalah pemain yang posisinya berada di depan kiper pada sebuah permainan sepak bola. Seorang bek punya peran penting untuk mengawal gawang agar pemain lawan tidak bisa berhadapan satu lawan satu dengan kiper sekaligus menangkis bola yang mengarah ke gawang hasil tembakan pemain lawan.

Secara umum posisi bek terbagi menjadi tiga, yaitu bek tengah, bek kanan dan bek kiri. Ketiganya tentu membutuhkan kemampuan bertahan yang bagus. Kemampuan itu meliputi tackling, marking, heading hingga kemampuan membaca permainan. 

Namun ada beberapa bek terbaik di dunia, yang sudah pasti memiliki kemampuan bertahan amat baik, dikaruniai juga oleh persona garang dan bringas. Oleh karena itu, mereka ditakuti striker tim lawan baik karena kemampuan bertahan maupun keberadaannya.

Mereka adalah bek-bek terbaik yang sepanjang masa karir sepak bolanya kerap memberikan pertahanan yang kokoh bagi tim, baik di level klub maupun tim nasional. Siapa sajakah mereka? Mari kita kenali satu per satu para bek terbaik sepanjang masa yang terkenal garang di lapangan sepak bola lewat rubrik offside kali ini.

Jaap Stam: Bek Terbaik Belanda Sepanjang Masa

Bek legendaris Timnas Belanda dan Manchester United ini adalah mimpi buruknya para striker. Memiliki postur tubuh yang tinggi, 191 cm, dan temperamen yang meledak-ledak membuat Stam menjadi pemain bertahan yang sempurna. 

Tentu saja sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa Jaap Stam punya keahlian bertahan yang amat baik. Stam secara naluriah bisa membaca permainan dan juga sangat cepat. 

Cara bertahan khasnya adalah mengejar seorang striker dengan langkahnya yang jenjang dan cepat. Ketika telah sejajar dengan musuh, Stam dengan memanfaatkan postur tubuhnya akan mencuri bola dan mengoper ke rekannya.

Sebagai seorang bek, Jaap Stam jarang melakukan tekel-tekel. Kelihaiannya membaca permainan dan mencuri bola sudah cukup membuat aman gawang timnya.

Di samping itu, persona Jaap Stam yang intimidatif dan amarahnya yang meledak-ledak kerap membuat kecut nyali striker lawan. Walaupun Ia hanya sesekali melakukan tekel tapi sebagai akibatnya Stam kerap diganjar kartu kuning atau pun kartu merah karena terlampau keras melakukan tekel.

Kehebatan Jaap Stam sebagai seorang pemain bertahan menjadikannya fondasi yang kokoh bagi tim untuk meraih berbagai gelar juara.  Tercatat selama masa tinggal Stam di Inggris yang relatif singkat, hanya tiga musim penuh, Ia berhasil membawa Manchester United memenangkan Liga Premier pada tahun 1999, 2000 dan 2001.

Lebih dari pada itu, Pada tahun 1999 ia juga memenangkan Liga Champions dan Piala FA, yang menjadikan Manchester United klub pertama dari liga utama Eropa yang menjuarai Treble.

Kemudian saat Jaap Stam bergabung dengan AC Milan selama dua tahun,  Ia juga membantu klub Italia ini mencapai final Liga Champions 2005.

Nemanja Vidic: Duo Bek Terbaik Milik MU Sepanjang Masa

Tak kenal takut! Begitulah gaya bermain Vidic dalam mengawal lini pertahanan Manchester United. Bek bertinggi badan 190 cm ini amat berani berduel keras dengan striker lawan hingga kadang menyebabkan dirinya cedera.

Vidic juga merupakan tipikal sweeper yang agresif. Ia akan langsung menyapu bola yang masuk ke dalam lini pertahanan yang ia kawal secepat kilat, tanpa basa-basi.

Bukan cuma hebat dalam pertarungan darat, Nemanja Vidic adalah seorang bek yang tangguh dalam duel udara. Tak jarang Vidic juga ikut mencetak gol memanfaatkan posturnya yang tinggi saat melakukan sundulan.

Vidic merupakan salah satu pembelian terbaik dalam sejarah Premier League. Saat bursa transfer musim dingin tahun 2006, Vidic direkrut dari Spartak Moskow dengan mahar amat murah, 7 juta poundsterling. Sebuah pembelian yang akan membawa Manchester United kepada kejayaan.

Bersama partnernya di lini belakang Manchester United, Rio Ferdinand, Vidic bertransformasi menjadi pasangan bek terbaik sepanjang masa. Duo yang dijuluki Menara Kembar ini pernah mencatat rekor 1311 menit tanpa kebobolan gol di liga.

Selama delapan tahun berkostum Setan Merah, Vidic memainkan 300 laga untuk MU dengan koleksi 21 gol. Ia juga berhasil memenangkan lima gelar Liga Primer Inggris, satu Liga Champions, tiga Piala Liga, dan satu Piala Dunia Klub.

Polo Maldini: Bek Terbaik Sepanjang Masa AC Milan

Sebagai seorang bek Maldini semasa karirnya pernah bermain sebagai bek kiri dan bek tengah baik di AC Milan dan Tim nasional sepak bola Italia. Ia menghabiskan seluruh kariernya di Serie A selama 25 tahun bersama AC Milan sebelum pensiun pada umur 41 tahun pada 2009.

25 tahun berseragam merah-hitam, Maldini memenangkan 25 trofi, yaitu Liga Champions UEFA sebanyak 5 kali, Serie A sebanyak 7 kali, Piala Italia 1 kali, Piala Super Italia 5 kali, Piala Super UEFA 4 kali, Piala Interkontinental 2 kali, dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.

Bek bertinggi 188 cm adalah seorang pemain yang sangat disegani lawan. Hal itu akibat kharismanya yang amat luar biasa sebagai seorang pemain bertahan sekaligus pemimpin di lapangan. Saat sedang mengawal lini belakang, Maldini pandai menganalisa serangan, saling berkoordinasi dengan sesama pemain belakang, dan sigap menghalau serangan.

Maldini juga dikenal sebagai bek yang memiliki tekel bersih. Caranya merebut bola amat elegan dan efektif. Yang Maldini tuju hanya bola bukan pemainnya sehingga ia jarang mendapatkan pelanggaran pun kerap melakukan tekel.

Hebat dalam bertahan begitu pula saat menyerang. Paolo Maldini adalah  tipikal bek kiri yang mampu membantu AC Milan membangun serangan bahkan mencetak gol. Ia adalah pionir dari bek-bek sayap modern saat ini.

Pemain bernomor punggung 3 ini adalah seorang bek legendaris AC Milan dan juga Timnas Italia.

Sergio Ramos: Pemain Bertahan Terbaik Real Madrid

Sergio Ramos adalah pemain bertahan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan juga mental juara. Bukan sekedar menjadi benteng kokoh di lini belakang, ia juga kerap dipercaya sebagai kapten yang amat baik diembannya.

Selama menjadi kapten, Ramos berperan penting dalam membawa timnya meraih kemenangan hingga meraih gelar. Ia menjadi bagian Timnas Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Bersama Madrid, salah satu prestasi fenomenalnya adalah saat dirinya membawa Los Blancos menjuarai Liga Champions 3 kali beruntun dan menjadi kapten.

Sebagai seorang bek tengah, Sergio Ramos juga diberkahi dengan kemampuan sundulan. Jika dibandingkan dengan bek-bek lain, tinggi badan Ramos mungkin kalah karena dia hanya memiliki tinggi 184 cm. Namun jangan salah, Ramos bisa dibilang sebagai raja heading, baik dalam bertahan maupun saat membantu tim dalam menyerang.

Hal itu pun dibuktikan dengan catatannya yang cukup produktif sebagai seorang bek tengah. Total ia telah mengoleksi 51 gol sundulan sepanjang kariernya. Salah satu gol fenomenalnya terjadi saat final Liga Champions 2014. Jika Ramos tidak mencetak gol di penghujung pertandingan, mungkin El Real akan tertunduk lesu di akhir laga.

Ramos adalah bek yang cukup cerdas, tekadnya dalam menjaga pertahanan cukup besar. Ramos kerap melakukan tactical foul untuk mencegah lawan mencetak gol. Trik ini berguna untuk menghentikan lawan saat melakukan transisi. Hal inilah yang membuatnya kerap mendapatkan kartu dari wasit, baik kuning maupun merah karena tak jarang tekel yang dilakukannya sangat keras dan mencederai lawan.

Carles Puyol: Bek Terbaik Sepanjang Masa Barca

Posisi bek tengah pada umumnya dihuni pemain-pemain bertubuh besar seperti Jaap Stam, Vidic, dan Maldini. Namun stereotype bek tengah harus seperti itu sudah mulai luntur sejak munculnya bek-bek bertubuh mungil namun juga terkenal garang di lini Belakang seperti Carles Puyol.

Bek yang dimiliki oleh Barcelona sejak tahun 1999 hingga 2014 ini merupakan seorang pemain andalan lini pertahanan klub Katalan. Bukan sekedar bek biasa, Puyol adalah komando di lini pertahanan Barcelona dan kapten tim sejak tahun 2004. Jabatannya sebagai kapten cukup tepat karena Puyol memiliki kemampuan membaca situasi dan ketenangan dalam mengambil keputusan.

Menurut data transfermark, sejak 2009 hingga 2014 Puyol mencatatkan 123 pertandingan dengan rataan 1,8 tekel, 2 intersep, 0,7 pelanggaran, 3,5 sapuan, dan 0,2 blok per pertandingan. Selain itu, Puyol memiliki badan yang kokoh saat duel udara maupun duel darat dan memiliki reaksi yang baik dalam membaca bola.

Lebih hebatnya lagi, Carles Puyol adalah seorang pemain yang amat suportif. Dia kapten yang tak segan menegur rekannya apabila terlalu berlebihan berselebrasi atau saat memprotes wasit. Puyol juga bukan pemain cengeng yang akan pura-pura kesakitan saat berbenturan demi mengulur waktu.

Carles Puyol adalah sosok ksatria di lapangan hijau. Itulah yang membuatnya disegani lawan. Bukan karena tubuh besar ataupun sifat temperamental tapi karena suportifitas dan keuletannya.

Itu dia Speakers, lima bek terbaik sepanjang masa yang terkenal garang di lapangan. Mereka adalah inspirasi bagi lahirnya bek-bek muda saat ini yang mungkin akan jadi salah satu pemain yang sejajar dengan para inspiratornya suatu saat.