Bek Peraih Ballon d’Or: Pemain Langka Yang Cuma Ada 3 Di Dunia!

(speakbola.com) – Bek Peraih Ballon d’Or adalah sebuah hal yang amat langka terjadi di dunia sepak bola. Sejak penyelenggaraan perdananya pada 1956, pemenang Ballon d’Or didominasi oleh nama-nama striker atau gelandang saja. Tercatat hanya 4 kali saja Ballon d’Or dimenangkan oleh pemain sepak bola berposisi selain striker maupun gelandang. 

Pada 1963, tepatnya di penyelenggaraan ajang penentuan pemain terbaik di dunia kedelapan, Lev Yashin, seorang kiper, menjadi pemain yang memutus dominasi para striker dan gelandang sebagai pemenang Ballon d’Or pertama dalam sejarah sepak bola.

Namun setelah Lev Yashin, kembali lagi striker dan gelandang mendominasi ajang ini. Hingga, pada 1972 hadirlah seorang bek yang mampu memutus dominasi para striker dan gelandang akan Ballon d’Or. Dia lah inisiator bek peraih Ballon d’Or pertama sepanjang sejarah yang kemudian menjadi inspirasi dua rekan seposisinya untuk meraih gelar pemain terbaik dunia lagi bertahun-tahun kemudian. 

Pada rubrik Offside kali ini Speakbola akan membahas 3 bek legendaris pemenang Ballon d’Or.

Franz Beckenbauer

Franz Beckenbauer lah bek pertama sepanjang sejarah sepak bola yang berhasil menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia dan meraih Ballon d’Or. Hebatnya lagi, Ia adalah satu-satunya bek yang memenangkan trofi Ballon d’Or lebih dari satu kali.

Pemain asal Jerman ini meraih penghargaan bergengsi pertamanya pada tahun 1972 mengalahkan rekan senegaranya Gerd Muller dan Gunter Netzer. Kemudian Beckenbauer meraih Ballon d’Or lagi pada tahun 1976.


 

Bek legendaris Jerman ini sering dinilai sebagai bek terbaik dalam sejarah sepak bola karena seabrek gelar yang diraihnya. Selain Ballon d’Or, ia juga memenangkan tiga piala Champions berturut-turut bersama Bayern Munchen.

Di level international, Beckenbauer juga berhasil memimpin Timnas Jerman menjuarai Piala Dunia pada tahun 1974 dan Euro pada 1972. Bahkan, setelah ia pensiun dari pemain, Beckenbauer mampu memenangkan Piala Dunia lagi sebagai pelatih. Melansir FC Bayern prestasinya itu menjadikan dia orang pertama di dunia yang pernah memenangkan Piala Dunia sebagai pemain, kapten dan pelatih.

Matthias Sammer

Awalnya Matthias Sammer adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Namun, Ottmar Hitzfeld, Manajer Borussia Dortmund meminta dirinya untuk bermain sebagai bek. Keputusan mengejutkan itu terjadi di musim 1993/1994.

Ajaibnya, meski bermain di luar posisinya, Sammer tetap memerankan peran vital bagi Dortmund. Karena, pada saat itu Dortmund mampu memenangkan dua gelar Bundesliga Jerman berturut-turut di musim 1994/1995 dan 1995/1996.

Pada musim panas 1996, Sammer bermain sebagai libero untuk Timnas Jerman di Euro 1996. Ia membantu Jerman memenangkan kompetisi tersebut dengan mencetak dua gol dan menjadi pemain terbaik turnamen. Penampilan gemilang Sammer di tahun 1996 akhirnya berbuah manis. Ia kemudian dinobatkan sebagai bek peraih trofi Ballon d’Or kedua sepanjang sejarah.

Performa apik Sammer tak berhenti sampai di situ. Satu tahun kemudian, Sammer bersama Dortmund mampu meraih gelar juara Liga Champions. Sayangnya, di musim berikutnya karir Sammer meredup karena dibekap cedera. Hingga akhirnya Sammer harus gantung sepatu di tahun 1998.

Fabio Cannavaro

2006 adalah musim terbaik bagi bek asal Italia, Fabio Cannavaro. Bagaimana tidak, Cannavaro mampu membantu Juventus meraih Scudeto dua kali beruntun saat itu.

Bukan cuma itu saja prestasi Cannavaro, ia juga turut andil di Timnas Italia yang berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2006. Kedua capaian itu amatlah luar biasa bagi Cannavaro yang sempat diragukan sebagai bek lantaran tak berpostur ideal layaknya bek-bek saingannya di era itu.

Dengan prestasinya yang mentereng itu, Cannavaro akhirnya menjadi bek yang berhasil meraih penghargaan Ballon d’Or. Ia berhasil mengalahkan rekan senegaranya, Gianluigi Buffon yang ada di peringkat kedua dan Thierry Henry di urutan ketiga.

Bahkan, Cannavaro juga mendapat Pemain Terbaik Dunia FIFA mengalahkan pemain yang berposisi sebagai gelandang dan striker, seperti Zinedine Zidane dan Ronaldinho.